Fairy by Aliffah Zahra

Prolog Fairy! you have to take responsibility! Secara perlahan kelopak mata itu terbuka. Cahaya mulai memasuki retina yang secara bertahap menyesuaikan sinar yang memancar dari luar. Aroma kehidupan telah terhirup. Seorang gadis yang terbaring dengan cantik di suatu tempat secara nyata mendengar adanya deru angina yang berhembus. Sebelumnya gadis itu tidak pernah merasa seperti ini. Merasakan detak jantung yang secara bertahap bertabu di dalam dadanya. Gadis itu mencoba untuk bergerak, hal yang pertama ia lakukan selain membuka mata adalah mencoba menggerakan jemari-jemarinya yang menangkup di atas perutnya. Tubuh ini ringan, pikir gadis itu. Setelah jemarinya bisa digerakan dengan leluasa, ia mencoba meraba yang ada di sekitarnya. Gadis itu masih baru dalam dimensi ini. Dimensi dimana manusia hidup, tumbuh dari dalam rahim, lahir, tumbuh berkembang hingga dewasa, dan mendapatkan kematian. Dimensi ini masih membuatnya kebingungan dan tidak tahu bagaimana harus beradaptasi, namun itu ...